• Posted by : Unknown Rabu, 30 Desember 2015



    PRESS RELEASE SEMINAR PSIKOTES & KOMUNIKASI BISNIS
    “Mempersiapkan Diri untuk Melamar Pekerjaan”

    Waktu: Minggu, 27 Desember 2015
    Tempat: Aula STEI SEBI
    Jalan Raya Bojongsari, Gang Mungkin, Sawangan, Depok
    Waktu: pkl 08.00—17.30 WIB

               
                Minggu, 27 Desember 2015, aula STEI SEBI dipenuhi sekitar 200 mahasiswa yang antusias untuk mengikuti Seminar Psikotes & Komunikasi Bisnis. Psikotes untuk mahasiswa STEI SEBI khususnya mereka yang duduk di semester 7 adalah kegiatan rutin yang diwajibkan oleh bidang akademik. Namun, tahun ini psikotes hadir dengan cara berbeda karena dirangkai dengan seminar komunikasi bisnis bertajuk mempersiapkan diri untuk melamar pekerjaan.
                Ketiga pembicara yang hadir adalah para pakar di bidangnya, yaitu Nia Andriani, S.Psi., CHRP, Aria Mulyapradana, S.Psi., M.A., CHRG, dan R.A. Loretta Kartikasari, S.E., M.I.Kom. Acara dibuka pukul 08.00 WIB dengan sambutan oleh ketua panitia, Alvin Andryansah, dilanjutkan pemaparan materi tentang psikotes, macam-macam psikotes, dan cara mengerjakan soal psikotes oleh Nia Andriani, S.Psi., CHRP.  
    “Tip dan trik mengerjakan soal psikotes kadang tidak cukup membantu, yang penting fokus dan konsentrasi saat menjalani psikotes,” kata Nia.
                Pada sesi kedua, Aria Mulyapradana, S.Psi., M.A., CHRG mengungkapkan hal-hal yang undercover saat proses tes dan wawancara mendapatkan pekerjaan. Penulis buku Jobs Test & Interview Undercover ini dibanjiri sejumlah pertanyaan mengenai melamar pekerjaan.
    “Dalam melamar pekerjaan, yang paling penting jangan terlalu lama dalam berpikir untuk mengirimkan surat lamaran dan CV. Waktu berpikir paling lama hanya satu hari karena jika Anda melamar dalam waktu lebih dari seminggu, lamaran Anda hanya akan dibuang,” ungkap pemegang sertifikasi Human Resources Generalis (CHRG) dari SDMList ini.
    Aria banyak memaparkan tip dan trik yang bermanfaat dalam melamar pekerjaan, seperti membuat tampilan surat lamaran dan CV dalam format yang menarik dan kreatif. “Hal ini akan menarik mata pihak HRD untuk meneliti kompetensi Anda,” ungkap pengajar di Universitas Wiraswasta Indonesia ini.
                Sesi terakhir, diisi oleh R.A. Loretta Kartikasari, S.E., M.I.Kom.  atau yang akrab disapa Dya Loretta. Dya Loretta mengungkapkan cara-cara personal branding agar peserta dapat memiliki karier impiannya.
    “Sekarang kita sudah dimudahkan dengan berbagai social media untuk mem-branding diri kita,” ungkap penulis buku It’s Me, Superbrand Diri untuk Jadi Beda ini.
    Selain berbagi tentang kisah kariernya yang luar biasa, Dya Loretta juga berbagi tentang metamorfosis Aisyah Laila (Ica), seorang make up artist yang masih berusia 14 tahun. Siapa yang bisa menyangka, Ica memulai kariernya dari instagram. Kelihaian Ica bergaya dan berdandan di social media dengan hashtag #OOTD telah membuatnya memiliki follower lebih dari 20.000 dan membawanya menjadi icon Jakarta Islamic Fashion Week pada usia belum genap 10 tahun. Pada usia 12 tahun, Ica mengikuti sekolah make up di Lasalle College.
     “Seorang biasa pun bisa menjadi bintang dan memiliki fans jika bisa mem-branding diri serta mengemasnya dengan berbeda,” ungkap pemilik brand The Project of DLO ini. Dengan mengerti benar siapa diri kita, kita bisa menciptakan personal brand yang baik. Dengan demikian, kita bisa berguna untuk lingkungan dan kesuksesan pasti mengikuti.
    Kegiatan ini mendapat tanggapan yang positif dari para pesertanya. “Jika bisa, tahun depan atau semester depan, adakan lagi acara yang menarik seperti ini karena bisa memotivasi sekaligus menambah wawasan untuk mempersiapkan diri mendapatkan karier impian,” ungkap Muthi, salah satu perserta acara ini.


    0 komentar

  • Copyright © 2015 - Hamasah - All Right Reserved

    HAMASAH Powered by Blogger - Designed by Y.A