Profil HAMASAH
Himpunan Mahasiswa Manajemen Perbankan
Syariah atau disingkat menjadi Hamasah merupakan suatu oganisasi yang didirikan
pada tanggal 16 juni 2011 di stei sebi. Hamasah merupakan organisasi intra
kampus yang berbentuk himpunan program studi. Hamasah adalah non ormawa yang
dibawahi langsung oleh kepala program studi perbankan syariah. Adapun visi dan misi serta tujuan dari
hamasah yaitu,
Visi:
Menjadi himpunan mahasiswa perbankan
syariah yang berkompeten serta berakhlakul karimah dengan berlandaskan semangat
ukhuwah.
Misi:
1. Meningkatkan potensi akademik maupun non akademik
mahasiswa PS
2. Menjalin hubungan kerjasama dgn pihak-pihak di
dalam maupun di luar
3. mengedepankan disiplin dan profesionalisme dalam
organisasi
4. mengakrabkan semua anggota hamasah agar tercipta
suasana kekeluargaan
Tujuan:
1. Sebagai pusat
pelatihan dan pengembangan skill perbankan syariah di lingkungan kampus sebi
2. mencetak bankir dan
wirausahawan yang profesional dalam bidangnya
3. meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa program studi perbankan syariah
Hamasah memiliki lambang
yang di dalamnya memiliki makna, diantaranya:
1.Toga dan logo sebi, memiliki arti sebagai identitas
mahasiswa sebi yang tetap berorientasi pada nilai akademis
2.Singkatan hamasah, diambil dari kata bahasa arab
yang artinya semangat yaitu organisasi ini juga dilandaskan dengan semangat
dalam segala aspek
3.Kata hamasah dalam bahasa arab, memiliki arti
menunjukkan nilai religious pada setiap anggota
4.Warna merah pada kata hamasah, memiliki arti sikap
kedisiplinan dalam menjalankan tugas organisasi
5.Warna biru pada latar, memiliki arti menunjukkan
sikap netral dari golongan manapun
6.Lingkaran warna hijau dalam bentuk rantai, memiliki
arti kekuatan kerja sama yang berlandaskan ukhuwah islamiyah
Genjot pertumbuhan ekonomi, BI terbitkan deposito valas syariah
Bank Indonesia (BI) menggenjot penggunaan mata uang asing atau valas melalui sistem pengelolaan syariah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Tanah Air. BI telah menerbitkan produk penempatan berjangka atau deposito valas syariah.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan produk layanan ini merupakan dukungan untuk meningkatkan perkembangan perbankan dan pendalaman pasar keuangan syariah.
"Penerbitan Term Deposit Valas Syariah akan melengkapi outlet pengelolaan likuiditas valas di tengah belum berkembangnya instrumen valas syariah pada pasar uang syariah," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (26/7).
Menurut dia, bertambahnya pilihan instrumen pengelolaan likuiditas valas, diharapkan dapat meningkatkan peran perbankan syariah dalam membiayai pertumbuhan ekonomi.
"Bagi Bank Indonesia, Term Deposit Valas Syariah berfungsi sebagai instrumen untuk menjaga keseimbangan likuiditas di pasar uang valas," jelas dia.
Secara umum, fitur Term Deposit Valas Syariah antara lain sebagai berikut menggunakan akad jualah, yaitu janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan tertentu (iwadh/jul) atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan. Produk layanan ini dilakukan melalui mekanisme lelang, diterbitkan dalam mata uang dolar Amerika Serikat, peserta lelang adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang telah memiliki izin devisa, dapat diterbitkan untuk jangka waktu 1 hari s.d. 12 bulan, serta terhadap instrumen tersebut BI akan memberikan imbalan dan dapat dicairkan sebelum jatuh waktu (early redemption).
Pengaturan mengenai Term Deposit Valas Syariah ini dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.16/12/PBI/2014 tentang Operasi Moneter Syariah.
Sumber: kompas
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan produk layanan ini merupakan dukungan untuk meningkatkan perkembangan perbankan dan pendalaman pasar keuangan syariah.
"Penerbitan Term Deposit Valas Syariah akan melengkapi outlet pengelolaan likuiditas valas di tengah belum berkembangnya instrumen valas syariah pada pasar uang syariah," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (26/7).
Menurut dia, bertambahnya pilihan instrumen pengelolaan likuiditas valas, diharapkan dapat meningkatkan peran perbankan syariah dalam membiayai pertumbuhan ekonomi.
"Bagi Bank Indonesia, Term Deposit Valas Syariah berfungsi sebagai instrumen untuk menjaga keseimbangan likuiditas di pasar uang valas," jelas dia.
Secara umum, fitur Term Deposit Valas Syariah antara lain sebagai berikut menggunakan akad jualah, yaitu janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan tertentu (iwadh/jul) atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan. Produk layanan ini dilakukan melalui mekanisme lelang, diterbitkan dalam mata uang dolar Amerika Serikat, peserta lelang adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang telah memiliki izin devisa, dapat diterbitkan untuk jangka waktu 1 hari s.d. 12 bulan, serta terhadap instrumen tersebut BI akan memberikan imbalan dan dapat dicairkan sebelum jatuh waktu (early redemption).
Pengaturan mengenai Term Deposit Valas Syariah ini dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.16/12/PBI/2014 tentang Operasi Moneter Syariah.
Sumber: kompas
Gadai emas sumbang pendapatan terbesar ke-2 Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri (BSM) menyatakan bisnis Gadai Emas mendorong peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Hingga Juni 2014, gadai dan cicil emas BSM menyumbang fee based income sebesar Rp 87,849 miliar. Jumlah itu merupakan penyumbang fee based income terbesar kedua bagi BSM setelah bisnis haji dan umrah.
BSM mencatat, sejak Januari hingga Juni 2014, omzet Gadai Emas BSM tumbuh Rp 1,7 triliun (year to date), menjadi Rp 2,05 triliun dari Rp 326,08 miliar pada Januari 2014. Setiap bulan omzet gadai BSM naik rata-rata 16,25 persen.
Sementara cicil emas naik 11,28 persen (year to date) menjadi Rp 76,93 miliar per Juni 2014 dari Rp 69,13 miliar pada Januari 2014.
Senior Executive Vice President Pembiayaan Ritel BSM Edwin Dwidjajanto mengatakan, untuk pengembangan bisnis Gadai Emas ini, sejak 2013 BSM membuka konter layanan gadai yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan Bank Mandiri.
Saat ini, lanjut Edwin, BSM telah memiliki 320 Konter Layanan Gadai yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 kantor layanan merupakan hasil kerja sama dengan PT Pos Indonesia, 6 kantor dengan Bank Mandiri dan 5 kantor bekerja sama dengan Bank Sinar Harapan Bali.
"Melalui kerja sama ini pula kami pun optimis gadai dan cicil emas BSM dapat tumbuh 20 persen hingga akhir 2014," kata Edwin dalam keterangan tertulisnya pada merdeka.com di Jakarta, Minggu (7/9).
Menurut Edwin, BSM akan fokus menggarap segmen ritel dalam mengembangkan bisnis gadai dan cicil emas. Pasalnya, pangsa pasar pada segmen ini masih terbuka dan potensial.
"BSM tetap menjaga pertumbuhan gadai dan cicil emas sesuai arahan regulator," tegas Edwin.
Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah nasabah gadai emas yang mencapai 40.000 orang hingga Juni 2014, atau tumbuh 11 persen dalam kurun waktu Januari-Juni 2014.
Sumber: merdeka
BSM mencatat, sejak Januari hingga Juni 2014, omzet Gadai Emas BSM tumbuh Rp 1,7 triliun (year to date), menjadi Rp 2,05 triliun dari Rp 326,08 miliar pada Januari 2014. Setiap bulan omzet gadai BSM naik rata-rata 16,25 persen.
Sementara cicil emas naik 11,28 persen (year to date) menjadi Rp 76,93 miliar per Juni 2014 dari Rp 69,13 miliar pada Januari 2014.
Senior Executive Vice President Pembiayaan Ritel BSM Edwin Dwidjajanto mengatakan, untuk pengembangan bisnis Gadai Emas ini, sejak 2013 BSM membuka konter layanan gadai yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan Bank Mandiri.
Saat ini, lanjut Edwin, BSM telah memiliki 320 Konter Layanan Gadai yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 kantor layanan merupakan hasil kerja sama dengan PT Pos Indonesia, 6 kantor dengan Bank Mandiri dan 5 kantor bekerja sama dengan Bank Sinar Harapan Bali.
"Melalui kerja sama ini pula kami pun optimis gadai dan cicil emas BSM dapat tumbuh 20 persen hingga akhir 2014," kata Edwin dalam keterangan tertulisnya pada merdeka.com di Jakarta, Minggu (7/9).
Menurut Edwin, BSM akan fokus menggarap segmen ritel dalam mengembangkan bisnis gadai dan cicil emas. Pasalnya, pangsa pasar pada segmen ini masih terbuka dan potensial.
"BSM tetap menjaga pertumbuhan gadai dan cicil emas sesuai arahan regulator," tegas Edwin.
Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah nasabah gadai emas yang mencapai 40.000 orang hingga Juni 2014, atau tumbuh 11 persen dalam kurun waktu Januari-Juni 2014.
Sumber: merdeka
STEI SEBI Tuan Rumah Temilreg Jabodetabek 2014
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI menjadi tuan rumah ajang Temu Ilmiah Regional pada tahun 2014 ini. Rangkaian acara temu ilmiah ini dikenal dengan TEMILREG 2014 yang diselenggarakan oleh FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam) Jabodetabek. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 20, 21, dan 22 Februari 2014.
Menurut Iqbal Fadli dari IsEF SEBI yang sekaligus berperan sebagai ketua pelaksana memaparkan bahwa TEMILREG JABODETABEK 2014 ini merupakan momentum silaturahim mahasiswa, akademisi, praktisi, serta masyarakat umum untuk memahami lebih jauh mengenai ekonomi syariah dan bersama-sama menjadi subjek pembangun ekonomi umat. Bukan hanya itu, TEMILREG 2014 ini sebagai media partisipasi mahasiswa dalam mengembangakan ekonomi Islam.
TEMILREG pada tahun ini bertemakan, “Society Empowerment Optimilzation Trough Islamic Economics”. Rangkaian acaranya masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni olimpiade ekonomi Islam dan seminar Nasional. Namun, ada yang spesial pada TEMILREG 2014 yaitu kompetisi proposal desa binaan dan video ekonomi Islam yang memiliki manfaat untuk masyarakat.
Dengan mengusung tema “Ekonomi Islam Sebagai Penghubung Antara Filantropi dan Pemberdayaan Masyarakat” Seminar Nasional Temilreg Jabodetabek ini akan menghadirkan Keynote Speech: Ahmad Juwaini (Pembina Forum Zakat), Pembicara: Dwi Iqbal Noviawan (General Manager YBM BRI), Dr. Oni Sahroni (BPH Fatwa DSN) dan Tatiek Kancaniati (Founder Kampung Wisata Bisnis Tegal Waru). Yang akan dilaksanakan pada Hari Kamis 20 Februari 2014.
Acara Temilreg Jabodetabek 2014 ini akan dimeriahkan oleh mahasiswa-mahasiswa studi ekonomi Islam se-jabodetabek dari berbagai kampus seperti STEI SEBI, Universitas Indonesia, UMJ, UNJ, IPB, STEI TAZKIA, Universitas Trilogi, STAI As-syukriah, Universitas Gunadarma, UMT, UNISMA,UDB, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Ibnu Khaldun, STAIT dan lain-lain. Serta dari kampus luar Jabodetabek seperti UNPAD dan UNY. Untuk melancarkan jalannya acara tersebut, IsEF SEBI merangkul BEM SEBI dan organisasi mahasiswa lainnya di STEI SEBI seperti SHAF (Sharia Accounting Forum) serta HAMASAH (Himpunan Mahasiswa Perbankan Syariah).
Info lebih lengkap dapat dilihat di www.temilreg2014.blogspot.com, selain lewat blog peserta bisa berkomunikasi lewat akun twitter temilreg di @temilreg2014 dan di facebook Temilreg Jabodetabek, atau bisa langsung menghubungi panitia di 0857-7059-6314. (SN/IsEF)
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar